Wartawan: Zubir
BIREUEN, BEDAHNEWS.com – SMA Negeri 1 Peulimbang Bireuen menggelar seminar pendidikan, Kamis (6/1) di aula sekolah tersebut. Seminar yang mengusung tema “Komunikasi Interpersonal dalam Peningkatan Prestasi Belajar Siswa” itu berlangsung dengan menghadirkan pemarteri dari UNiKI.
Kepala SMA Negeri 1 Peulimbang Hasan Basri, S. Pd mengatakan, untuk mencapai mutu pendidikan komunikasi internasional dalam peningkatan prestasi belajar siswa-siswi, peserta didik harus mampu bersaing dalam kancah internasional di dunia pendidikan.
“Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan adalah kualitas dan kapasitas tenaga pendidik, karena guru merupakan kunci penggerak utama dalam dunia pendidikan, pendidikan tanpa seorang guru tidaklah ada harganya,” ujarnya.
Ditambahkannya, walaupun realitanya di Kabupaten Bireuen, kualitas guru masih sangat rendah, misalnya kurangnya pengetahuan tentang teknologi khususnya pada guru-guru yang senior, kurangnya kesadaran guru zaman sekarang mengenai tugas dan kewajiban guru.
“Tahun 2029 menjadi lembaga pendidikan tinggi yang profesional, unggul dan diakui sebagai pusat pencipta Entrenurhip yang mandiri dan islami di provinsi Aceh dan mampu bersaing dalam era pendidikan di SMA 1 Peulimbang,” jelasnya.
Hasan Basri juga menyebutkan, selain kreativitas yang terbatas, hal ini meyebabkan pendidikan di provinsi Aceh tertinggal. Peningkatan mutu pendidikan di sekolah harus digencarkan melalui kegiatan-kegiatan yang dapat membangun motivasi dan kesadaran guru untuk mengatasi masalah hambatan yang ada di Kabupaten Bireuen.
“Dalam melaksanakan pembelajaran, guru memiliki peran penting dalam mewujudkan masa depan anak bangsa yang lebih baik. Kaitanya dengan pendidikan di Kabupaten Bireuen utamanya yaitu Perguruan Tinggi merupakan lembaga formal yang diharapkan dapat melahirkan tenaga pendidik yang mumpuni dalam mendidik peserta pendidikan di era digital ini,” jelaanya.
Dosen Pascasarjana MM-UNIKI Universitas Islam Kebangsaan Indonesia Dr. Fauzi, M.kom.I menyebutkan, tantangan berikutnya adalah rekonstruksi kurikulum pendidikan tinggi yang responsif terhadap era digital juga diperlukan, seperti desain ulang kurikulum dengan pendekatan human digital dan keahlian berbasis digital.
“Sehingga diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan kreativitas guru meningkatkan pendidikan di Provinsi Aceh. Dalam seminar nasional pendidikan kali ini, kita mengangkat tema “ Tantangan Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Pendidik dan Generasi Muda di Era Digital” yang akan membahas tentang pendidikan karakter, inovasi dan media pembelajaran, teknologi informasi, komunikasi dan pendidikan literasi,” kata Fauzi.