Wartawan: Zubir
BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam penggiringan dari usulan bawah (botten up) tentunya menentukan kebijakan strategis pelaksanaan pembangunan disuatu wilayah kelurahan.
Dalam rangkaian usulan Musrenbang tingkat Kecamatan Jeunieb Kabupaten Bireuen Camat M. Yusuf, S.sos kepada BedahNews.com menyatakan, Selasa (4/2) pembangunan fisik dalam pengajuan musrenbang bukan menjadi pokok, namun harus diimbangi oleh program pemberdayaan SDM.
“Dalam musrenbang ini, mayarakat kita lebih menikam program di dalam desa, sehingga bisa membawa perubahan ekonomi masyarakat desa khususnya di wilayah Kecamatan Jeunieb,” sebut M. Yusuf.
Yusuf menambahkan, kualitas SDM sangat menentukan kebijakan dalam percepatan pertumbuhan yang berkualitas terhadap peningkatan pembangunan pemberdayaan sektor ekonomi dan sosial yang mandiri ditingkat warga.
“Kalo beriring sejalan, maka keniscayaan suatu wilayah akan meningkat dengan kemandirian masyarakat dalam program ekonomi dan percepatan pertumbuhan yang berkualitas pro rakyat,” tambahnya.
Sekretaris Bappeda Kabupaten Bireuen Afwadi yang didampingi oleh Camat Jeunieb M. Yusuf, S.Sos, Bangun Manalu serta para SKPD UKPD, Unit Satpel tingkat kecamatan berharap, rembuk pembangunan ini menjadi masukan ditingkat desa yang nantinya menjadi usulan prioritas bagi pembangunan ditingkat wilayah gampong.
Sementara anggota DPRK Bireuen M. Nasir yang didampingi H. Khalili, SH anggota DPRA mengatakan, di Kecamatan Jeunieb uang desa yang lebih rendah sampai sekarang.
“Kita ingin program desa di Kecamatan Jeunieb bisa lebih maju dari pada kecamatan lain,” sebutnya.
Sebagai catatan dalam Musrenbang di kelurahan yang diikuti oleh 55 peserta adalah rangkaian validasi data, selain oleh SKPD-UKPD, dari para kepala desa yang harus membangun ekonomi mayarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolsek Jeunieb Harto, SH memberikan himbuan kepada kepala desa agar hewan ternak milik warga harus diikat.
“Hewan sekarang banyak yang berkeliaran di dalam lingkungan Kecamatan Jeunieb, para petani sangat kelelahan mengatasi hewan yang merusak tanaman mereka,” kata Harto.