Wartawan: Mulyadi
LANGSA, BEDAHNEWS.com – Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Langsa Rudi Selamat didampingi sejumlah stafnya meninjau langsung lokasi bantuan sumur bor yang diberikan kepada kelompok tani yang ada di Gampong Paya Bujuk Beuramoe, Kecamatan Langsa Barat, Kamis (16/1).
Rudi ingin memastikan apakah bantuan sumur bor tersebut benar-benar sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh petani. Kedatangannya kelokasi juga untuk menyelesaikan persoalan kisruh yang terjadi terkait tidak maksimalnya pemanfaatan sumur bor, dikarenakan air yang keluar tidak seperti yang diharapkan.
“Kita ingin melihat sumur bor mana saja yang tidak keluar air, biar nanti kita perbaiki, sehingga petani terbantu mengatasi kekeringan ini,” katanya.
Pantauan BedahNews.com dilapangan, dari 11 sumur yang dibangun di desa tersebut, sebagian sumur memang tidak menghasilkan sumber air yang besar seperti yang diharapkan.
“Kita sudah upayakan mencari titik-titik lokasi yang ada sumber air, rata-rata semuanya air yang keluar kecil, karena sumur yang menggunakan borek aja airnya tidak maksimal, apalagi sumur bor air dangkal,” jelas Ketua Kelompok Tani Bungong Desa Usuf.
Rombongan Dinas pertanian itupun menjumpai satu persatu penerima manfaat sumur bor, untuk menanyakan persoalan minimnya sumber air yang keluar dari sumur bor.
Salah seorang petani Zarkasih mengakui saat proyek tersebut mulai dikerjakan, sudah beberapa kali mencari titik sumber air, namun setelah berkali-kali mencari titik dan membuat sumur bor hasilnya tetap tidak maksimal.
“Saya sudah maklum dan tidak jadi masalah, disini memang sumber air susah,” katanya.
Salah seorang petani lainnya Efendi mengaku sumur bor yang ada diareal sawahnya sama sekali tidak mengeluarkan air karena pipa penghisap air menurutnya terlalu pendek. Efendi meminta agar pipa ditambah. Hal itupun disetujui pihak dinas pertanian.
“Besok kita perbaiki kembali sampai airnya keluar, karena proyek tersebut masih dalam pemeliharaan, jadi mana yang perlu diperbaiki, kita akan perbaiki,” jelas Kepala Dinas Rudi.
Rudi Selamat juga meminta stafnya untuk mengecek kembali seluruh desa di Kota Langsa yang mendapatkan bantuan sumur bor, hal itu untuk memastikan tidak ada persoalan ataupun keluhan petani terkait tidak maksimalnya air yang dihasilkan.
“Saya akan minta PPK, PPTK mengecek kembali seluruh desa penerima bantuan sumur bor, sehingga tidak ada masalah di petani,” tegasnya.
Tidak maksimalnya sumber air dibeberapa titik sumur bor yang dibangun membuat petani lebih memilih memompa air dari parit yang ada disekitar persawahan.
Para petani mengaku, kalau biaya bahan bakar mesin akan lebih besar jika menarik air dari sumur bor dibandingkan menarik air dari parit. Meskipun kondisi tersebut tentunya memberikan kesan bahwa sumur bor yang dibangun sia-sia.