Kekeringan, Petani Andalkan Air Parit Mengairi Sawah

  • Whatsapp

Wartawan: Mulyadi

LANGSA, BEDAHNEWS.com – Akibat tidak berfungsinya sejumlah sumur bor bantuan dari Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Langsa, petani terpaksa memompa air dari parit yang ada disekitar persawahan tersebut untuk mengairi sawah yang mulai mengalami kekeringan, Rabu (15/1).

Muat Lebih

Salah seorang petani M. Rifai (60) mengaku harus mengeluarkan uang sedikitnya sebesar Rp. 35.000 per hari untuk biaya operasional pompa air agar bisa mengairi 11 rante sawah yang digarapnya.

“Air dari sumur bor keluarnya kecil, tidak sesuai dengan minyaknya, terpaksa menarik air dari parit,” ungkapnya.

Rifai berharap, sumur bor batuan dari pemerintah tersebut ditambah kedalamannya, sehingga menghasilkan air yang besar dan mampu memenuhi kebutuhan air disawah yang digarapnya.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Langsa Rudi Selamat mengatakan, mengenai sumur bor yang kedalamannya hanya menggunakan dua sampai tiga pipa saja, karena kalau dipaksakan hingga lima pipa kemungkinan justru tidak keluar air.

“Kalau dua atau tiga pipa sudah keluar air, sudah bisa, karena terkadang kalau sampai lima pipa malah tidak ada air,” katanya.

Namun demikian, pihaknya akan meninjau kembali proyek sumur bor tersebut, untuk mencari solusi bersama para petani, sehingga anggaran yang menghabiskan ratusan juta itu tidak sia-sia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *