Ratusan Pegawai Honorer RSU dr Fauziah Demo, Pelayanan Terganggu

  • Whatsapp

Wartawan: Zubir

BIREUEN, BEDAHNEWS.com – Sedikitnya 400 lebih tenaga honorer di Rumah Sakit Umum dr Fauziah Bireuen (RSUD) melakukan aksi demo, Kamis (2/1). Aksi tersebut terkait belum dibayarnya uang jerih atau honororium kontrak  mereka selama ini.

Muat Lebih

Salah seorang perawat yang mengikuti aksi demo menyebutkan, pihaknya sudah lama bersabar menunggu kejelasaan honor mereka.

Aksi protes tersebut juga dipicu adanya enam tenaga kontrak honorer yang dibayarkan oleh pihak Pemkab Bireuen sebesar Rp. 550.000/bulan dengan total pembayaran untuk 6 orang tersebut sebesar Rp. 33 juta.

“Honor kontrak ratusan tenaga medis  belum dibayar pihak BLU, tapi anehnya kenapa honor enam tenaga kontrak malah dibayar. Ini kan tidak adil. Apa karena mereka punya link atau dari keluarga pejabat,” sebut seorang petugas medis perempuan.

Dikatakannya, dulu pihaknya masih menerima honor Rp 250 ribu/bulan dari, tapi sejak 2018 sudah tidak dibayarkan lagi atau dihapus. Tapi justru enam orang itu masih menerima uang honor kontrak dari Pemkab Bireuen.

Pihaknya sudah melakukan audiensi dengan Direktur RSUD dr Fauziah, dr Mukhtar MARS Bireuen, namun tak ada titik temu dan solusi.

Untuk itu, mereka memutuskan menemui Sekda Bireuen di kantor pusat pemerintahan Bireuen dikawasan Cot Gapu.

Ratusan tenaga honor itupun melakulan long march dengan berjalan kaki sepanjang 3 kilometer dikawal petugas dari kepolisian.

Akibat demo ratusan tenaga honorer tersebut, pelayanan di RSUD dr Fauziah Bireuen menjadi terganggu, banyak masyarakat yang sakit tidak mendapat pelayanan medis.

Kemudian, ratusan pendemo berkumpul di halaman kantor pusat pemerintahan Kabupaten Bireuen, beberapa delegasi diterima Sekdakab Bireuen, serta pejabat teras di aula Bappeda. Dalam pertemuan tertutup yang tidak diperbolehkan diliput awak media, belum diperoleh kesepakatan sesuai tuntutan para demonstran.

Sekdakab Bireuen, Ir Zulkifli Sp yang dikonfirmasi usai rapat tertutup itu mengaku, pihaknya akan mencari solusi terbaik untuk menyahuti aspirasi para pegawai honorer ini.

”Kami nanti akan mencari solusi yang efektif, tapi tetap dengan sistem remaunirasi,” jelasnya.

Sementara itu Direktur RSU dr Fauziah, dr Mukhtar MARS yang dikonfirmasi menjelaskan, untuk tahun 2020 pihaknya menjamin enam pegawai itu tidak akan dibayarkan lagi gaji kontaknya. Dia mengaku, persoalan ini besok akan dibahas bersama komite, guna mencari solusi terbaik.

Beberapa pegawai yang ikut dalam tim delegasi, menyampaikan bahwa hari ini pelayanan rawat jalan berhenti total, karena para pegawai honorer yang bertugas melayani kartu dan administrasi, ikut dalam aksi mogok itu. Mereka belum dapat memastikan, jika aksi tersebut berlanjut atau dihentikan. Karena tergantung dari kesepakatan bersama.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *