Wartawan : Alga
ACEH SINGKIL|BEDAHNEWS.com – Tim monitoring dan evaluasi untuk upaya pencegahan dan penanganan stunting terintegritas melakukan sosialisasi di Kabupaten Aceh Singkil, acara digelar di Kantor Dinas Kesehatan Pulo Sarok Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil, Selasa (19/11).
Mohd Dhin Kepala Desa Gosong Utara dan seluruh kades sekecamatan Singkil, secara siklus menyatakan setuju dengan kegiatan yang dilakukan oleh UNICEEF.
“Agar masyarakat dapat menerima manfaatnya langsung, pencegahan stunting sangat diperlukan untuk masa depan anak-anak,” paparnya.
Sementara itu Makmur Kades Siti Ambia menambahkan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin dalam upaya pencegahan stunting.
Berdasarkan data RISKESDAS 2018, proporsi balita stunting di Aceh adalah ke tiga terbesar di Indonesia. Hal ini menjadi masalah serius yang ditangani oleh pemerintah Aceh hingga ke kabupaten/kota. Salah satu bentuk komitmen menyelesaikan masalah stunting menjadikan Aceh bebas Stunting di tahun 2021.
Plt. Gubernur Aceh mengeluarkan Peraturan Gubernur No 14 tahun 2019 tentang pencegahan dan penanganan stunting. Dalam rangka memastikan peraturan gubernur ini di implementasikan di daerah-daerah, perlu ada upaya untuk memonitoring dan sekaligus mengevaluasinya. Upaya ini dimulai dengan menyusun tools untuk monitoring dan evaluasi (Monev) terintegrasi, kunjungan tim provinsi terdiri dari dinas-dinas terkait.
Secara khusus mendapat pendampingan dari UNICEF yaitu Kabupaten Aceh Jaya, Simeulue, Aceh Singkil dan Kota Sabang. Kunjungan Monev sekaligus sosialisasi terkait implementasi Pergub no 14 tersebut, khususnya ke wilayah kabupaten/kota. Juga melakukan analisa dan menyusun rekomendasi berdasarkan hasil Monev tersebut untuk disampaikan kepada pemerintah kabupaten atau kota yang dikunjungi serta pemerintah Aceh secara umum.
