Wartawan : Edi Suherman
ACEH SINGKIL | BEDAHNEWS.com – Seorang bayi lahir prematur di Aceh Singkil dengan bobot 900 gram. Bayi perempuan yang diberi nama Anisa Nur Fajar Yani ini lahir pada usia kandungan 25 minggu tepat pada 21 Juli 2019 lalu.
Anisa lahir lebih cepat dari waktu normal dikarenakan air ketuban si Ibu pecah dini.
Dokter Spesialis anak RSUD Aceh Singkil dr. Poppy Riflizawany, Sp.A yang menangani kelahiran bayi tersebut menceritakan, Senin (28/10) pada saat itu si Ibu melahirkan dengan cara normal pada usia kandungan 25 minggu atau 6 bulan lebih.
“Waktu lahir bobot Anisa 900 gram, sempat turun sampai 700 gram,” sebut Poppy.
Pada bulan pertama, kondisi Anisa cukup memprihatinkan. Anisa sering mengalami gangguan pernafasan dalam sehari mencapai 3 sampai 4 kali. Membuat perawat harus menjaganya dengan ekstra.
“Tiba-tiba si bayi diam, kemudian udah biru dan berhenti bernafas, dan itu hampir setiap hari, bisa sampai 3-4 kali. Kalau berhenti bernafas, perawat langsung memberikan alat bantu pernafasan,” jelasnya.
Setelah menjalani perawatan selama 2 bulan, kondisi bayi terus membaik. Sementara untuk pemberian makanan atau nutrisi bagi si bayi, dilakukan secara oral.
Selama 3 bulan Anisa menjalani perawatan di rumah sakit, kini bobotnya sudah mencapai 2 kilogram.
“Alhamdulillah dalam 2 minggu terakhir berat badannya terus naik bahkan sudah mulai rewel sekarang, Anisa sendiri sebenarnya diperkirakan lahir pada 21 Oktober 2019. Rencananya pada hari ini Anisa sudah diijinkan pulang oleh dokter. Namun karena kondisi jalan banjir, orang tuanya belum jadi menjemputnya,” tukasnya.
Terpisah, Direktur RSUD Aceh Singkil dr. Khuzaini mengatakan, dalam tempo 6 tahun terakhir sudah ada 2 kasus lahir prematur (termasuk Anisa) dengan bobot bayi dibawah 1 kg yang ditangani pihak RSUD.
“Alhamdulillah semua selamat, setelah bayi bobotnya 2 kg baru kemudian diijinkan pulang” sebutnya.
Anisa merupakan putri ke tiga pasangan Hamidan dan Eni Sutanti beralamat di Jalan Lele Desa Singkohor Kecamatan Singkohor Kabupaten Aceh Singkil.
